Ternyata ketakutanku terjawab sudah, kamu menjauhiku tanpa alasan yang jelas. Kamu pergi tanpa ucapan pisah dan pamit. Aku terpukul dengan keputusan yang tak kau sampaikan padaku, tapi pantaskah aku marah? aku tak pernah jadi siapa-siapa bagimu, mungkin aku hanya persinggahan, bukan untuk tujuan. Kalau kau ingin tahu, aku sudah merancang berbagai mimpi indah yang ingin ku wujudkan bersamamu. Mungkin, suatu saat nanti, Jika Allah mengizinkan, aku percaya kita pasti bisa saling membahagiakan.
Aku tak punya hak untuk memintaku kembali, juga tak punya wewenang untuk memintamu pulang.masih adakah yang perlu ku paksakan jika bagimu aku bukan Tujuan? Tidak minafik, aku merasa kehilangan. dulu. aku terbiasa dengan candaan dan perhatian kecilmu. namun semuanya hilang seperti debu yang terbawa derasnya air hujan. Sungguh ini juga salahku yang bertahan dalam diam meskipun aku punya perasaan yang lebih dalam dan kuat. Ini bukan salahmu, juga bukan kesalahnya.
Selalu mencintaimu dalam diam :)